PAK BAMBANG


PAK BAMBANG. Semoga hanya saya, yang memiliki anggapan yang salah tentang bahasa, wabil khusus Bahasa Indonesia. Saya beranggapan bahwa berbahasa Indonesia itu mudah. Sikap saya ini, jika dalam Bahasa Jawa disebut "sekarepe dewek", "asal jeplak seng penting bener". ---Aseek.

Faktanya, bahwa berbahasa Indonesia itu susah, banyak salahnya. Sehingga sangat beralasan, meski saya orang Indonesia tulen, tetap saja dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) terus diajarkan Bahasa Indonesia. Bahkan sampai jenjang Perguruan Tinggi (jika disingkat bukan PI).

Sebagai contoh, kalimat ini misalnya : "Rumah pak Bambang yang aneh itu akan segera dijual". Tentu saja kalimat yang seperti itu adalah kalimat yang salah. Kalimat tersebut memiliki tafsiran yang ganda, karena dalam kalimat mengandung pertanyaan : siapa yang aneh, pak Bambang atau Rumahnya.

Agar kalimat contoh diatas menjadi benar, hendaknya diubah, sehingga menjadi : "Rumah aneh milik pak Bambang itu akan segera dijual". Atau contoh lain lagi, misalnya pada kalimat: "Yang bawa telepon genggam silahkan dimatikan". Pada kalimat tersebut, pertanyaannya : apakah yang membawa telepon genggam yang dimatikan, ataukah telepon genggamnya ?.

Untuk itu, tidak mudah berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah #kebahasaindonesiaan, atau sesuai Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Itu saja.
.
.
----Aseeek.

  ®RumahSulaiman.


Share:
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkomentar dengan baik.

Isu Hangat

LALU SULAIMAN

Dan seandainya saya menjadi GUBERNUR, maka saya akan "Membesarkan yang kecil dan menguatkan yang lemah". Itu saja sihh.----»S e l e n g k a p n y a
Artikel Terkait
» Artikel 1
» Artikel 2
» Artikel 3